NGO dan Konservasi
Forum Orangutan Indonesia (Forina)
Forum
Orangutan Indonesia (Forina) merupakan forum multi pihak yang berfokus pada
konservasi orang hutan di Indonesia. Visi dari forina adalah untuk mewujutkan kelestarian
orang hutan dan habitatnya melalui sinergitas peran serta para pihak.
Berdasarkan visi tersebut forina memiliki prinsip dasar yaitu :
1.
Wadah
pemersatu dan mendorong sinergi
2.
Menyediakan
ruang yang netral bagi para perilaku konservasi orang hutan.
3.
Wahana
komunikasi berbagai pengetahuan, informasi, pengalaman, dan pembelajaran.
4.
Mendorong
gerakan social, menggalang partisipasi masyarakat dan dukungan politik.
5.
Menjunjung
tinggi prinsip kemitraan dan kolaborasi.
Strategi
konservasi orang hutan terdapat 5 tahapan, yaitu:
1.
Strategi
dan program pengelolaan konservasi orangutan.
2.
Strategi
dan program aturan dan kebijakan.
3.
Strategi
dan program kemitraan dan kerjasama dalam mendukung konservasi orangutan.
4.
Strategi
dan program komunikasi dan penyedartahuan masyarakat untuk konservasi orangutan.
5.
Strategi
dan program pendanaan untuk mendukung konservasi orangutan dan habitatnya.
Jaringan Satwa Indonesia (JSI)
Jaringan
satwa Indonesia (JSI) bergerak dibidang kesejahteraan dan pelestarian satwa
Indonesia dan habitatnya melalui penyelamatan, penyedian tempat, rehabilitasi,
peningkatan kualitas kesejahteraan satwa dan pelepasliaran satwa-satwa
kehabitatnya. Jaringan satwa Indonesia bergerak dibidang pelestarian satwa liar,
bekerjasama dengan pemerintah dan masyarakat dalam memantau dan menyelamatkan
satwa dari perdagangan liar dan Jaringan satwa Indonesia juga melakukan
penyuluhan ataupun edukasi konservasi ke masyarakat.
Belantara
Foundation
Belantara Foundation organisasi nirlaba
berbasis di Indonesia yang bekerja untuk melindungi lanskap Indonesia dengan
mendirikan proyek-proyek keberlanjutan lokal di daerah-daerah yang disisihkan. Untuk
konservasi, reboisasi, dan pengembangan masyarakat yang berkelanjutan. Diluncurkan
selama COP 21 UNFCCC di Paris (Desember 2015) Yayasan didirikan oleh dan
menerima pendanaan awal dari Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas. Sumber daya
keuangan tambahan sedang dikumpulkan dari sektor publik dan swasta.
Belantara Foundation memiliki visi “Lanskap berkelanjutan
untuk masyarakat hidup rukun dan sejahtera. Dengan misi: (1) mendukung
pengelolaan lanskap berkelanjutan untuk mencapai keseimbangan antara pembangunan
ekonomi jangka Panjang, meningkatkan mata pencaharian masyarakat lokal, dan melindungi
lingkungan; (2) mendukung upaya pelestarian alam melalui consensus multi-stakeholder
dalam lanskap; (3) mendukung upaya pengembangan kemandirian dan masyarakat sejahtera
secara kolaboratif, melalui pendanaan inovatif.
Belantara
mendukung restorasi, perlindungan, konservasi spesies yang terancam punah
(khususnya Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, serta Orangutan Sumatera dan
Kalimantan), pengembangan kelembagaan, dan inisiatif pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat di kawasan konservasi, hutan produksi, hutan lindung, dan
perhutanan sosial di sepuluh wilayah distribusi hibah tertentu di lima provinsi
di pulau Sumatera dan Kalimantan (Borneo Indonesia). Adapun wilayah distribusi
hibah di lima provinsi yaitu:
1.
Senepis
2.
Giam Siak
Kecil Bukit Batu
3.
Kampar
Peninsula
4.
Kerumutan
5.
Bukit
Tigapuluh
6.
Berbak
Sembilang
7.
Dungku
Meranti
8.
Padang
Sugihan
9.
Kubu
10. Kutai
Masa depan NGO
di Indonesia memiliki peran yang sangat penting. NGO sangat dibutuhkan karena
bersifat advokasi yang mengontrol usaha dan kegaitan yang dilakukan perusahaan
terhadap lingkungan. Contohnya terdapat satwa liar dikawasan lahan konsesi
perusahaan. Oleh karena itu perusahaan membutuhkan dampingan dengan NGO dalam
kontol kegiatan yang sebaiknya dilakukan, sehingga kepentingan konservasi oleh
NGO dan perusahaan tidak dapat dipisahkan.
Sumber : Bio Coffee
Talk IKA Fabiona “NGO dan Konservasi”
Komentar
Posting Komentar